EXPERIENCE : pengalaman. Tak mungkin diraih. Hanya mereka yg berani dan mau keluar dari zona nyamannya, mencoba sesuatu yg tak biasa. Akan merasakan sensasi yg sesungguhnya.
Terbangun pagi lebih awal. Menyiapkan sebelumnya packing berkelana 2 hari ke depan.
Sabtu, 7 Januari 2023. Kuda besi berjejer rapih di pelataran SPBU yg masih tutup. Bersiap menanti awal petualangan.
Gelap malam yg sebentar lagi berakhir, menyisakan fajar yg penuh misteri sejauh Jl Cutia Mutia terbentang membelah Kota Bekasi.
Perjalanan menuju Situ Wanayasa, Purwakarta. Melewati aspal panjang outer ring road Karawang. Seperti layaknya jalur lepas landas pesawat terbang.
Nafsu jajal speed para riders dikendalikan dengan cerdik oleh RC Donay. Memastikan Titik Kumpul 1 hingga Finish perjalanan, nikmat sekaligus aman dijalani.
Sarapan pagi panitia VOID BEKASI RAYA yg diketuai oleh Deny Uchik bersama kawan-kawan peserta dari DKI JAKARTA, VOTRA, dan IRA, memompa semangat juang pagi. Menuju pemberhetian berikutnya : Kabupaten Sumedang.
Angin tipis sejuk membelai kami dari indahnya terasering sawah kebun teh, hutan pinus silih berganti desa hingga kecamatan yg berbataan langsung antara Kabupaten Subang dan Purwakarta.
Meliuk liuk tajam para joki – joki berpengalaman mengendalikan kuda besi berkubikasi dari 250 up to 1000 cc.
Menaklukan jalan Cagak hingga Cadas Pangeran, yang tak biasa dilewati dengan kecepatan di atas rata2 orang kebanyakan.
Bukan sembarangan, rerata peserta sdh memiliki jam terbang yg mumpuni. Tetap sopan dan berhati2 berkendara selalu menjadi motto utama kami.
Tantangan yg sebenarnya dimulai, saat akan melintas Jalan Nagrek dan kemudian memasuki Kabupaten Garut. Kemacetan di siang bolong, dari dua arah dengan jalan bergelombang, menikung naik turun curam.
Menguras tenaga, mengerem emosi agar tetap terkendali. Tak ada yg lebih sulit memastikan torsi buas dgn bobot tak kurang dari 200 Kg, melewati 2 arah kemacetan hingga sampai tujuan.
Lebih dari 50 Voiders berikut Tuan Rumah VOID PARAHYANGAN akhirnya bersua di Restoran Racik Desa, sepanjang Jalan Cipanas Raya. Temu kangen, hangatnya persahabatan ditemani gurihnya nasi liwet di pinggiran sawah dengan pesona alam khas tatar sunda.
Jam 2 siang, suasana mendung menggelayut memaksa kami putar knob kunci melanjutkan perjalanan menuju titik utama : Taman Nasional Gn Papandayan.
Mendekati tujuan, jalan makin menanjak curam, berkelok – kelok ngilu sejauh 5 Km. Dan rasa was-was itu berakhir saat gapura pintu masuk utama yang terbuka lebar di kawasan Kawah Papandayan itu terlihat jelas.
Hujan kabut tebal yg sedari tadi mengguyur deras, dengan bau khas belerang. Tak menyurutkan Fotografer Pocing, Om Kun kami memanggilnya. Uphill, menjajal trek hingga di puncak pos 1 Gn Papandayan.
Dengan mengirimkan pesan melalui ojek akamsi setempat bahwa jalur fotogenik masih mampu dilewati. Kontan saja peserta bergantian menapaki jalur aspal berganti batu hingga puncak pos 1.
Demikianlah, pasti banyak yg bertanya2 dimanakah gerangan deretan foto2 indah dan menawan ini diambil?Pemandangan tebing kapur diselahi kabut hujan rintik belerang ini memang khas punya Papandayan.
Puas menggigil di atas ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut. Kami memutuskan turun menginap di Hotel Fave & Aleyra di Jln Tarogong di pusat Kahupaten Garut.
Malam itu kegembiraan berlanjut dengan suguhan makan malam dan hiburan musik menggoda.
Keesokannya hari Minggu, 8 Januari 2023. Atas saran dari Ketua VPAR, Kang Boim menemani kami membelah Kawasan Panas Bumi Kamojang. Yang seolah tak kalah menariknya bak Switzerland Van Sunda. Inilah sekelumit jalinan cerita yg begitu cepat dilewati. Hingga event VOID berikutnya, kenangan kebersamaan ini akan tetap terpatri.